Nama : Ni Made Deni Sikiandani
NIM : 2105551068,
Dosen Pengampu : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.,
Mata Kuliah : Integrasi dan Migrasi Sitem,
Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
Desa X di Kabupaten Y Provinsi Z, baru saja mengalami “internet masuk desa” sebagai salah satu program pemerintah pusat. Desa X sudah lama terkenal dengan potensi warganya di bidang pertanian (sayur, padi, kopi) serta kerajinan tangan. Pemerintah ingin mengoptimalkan potensi-potensi tersebut agar bisa “go internasional” dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Kondisi existing pada Desa X adalah baru ada internet dan komputer, sedangkan hampir semua data masih dicatat manual (sisanya sudah online ke apps pusat, misal kependudukan, tanah).
Pertanyaan:
- Dari sisi migrasi, apa saja bentuk migrasi yang perlu dilakukan di level database, aplikasi, dan middleware? Sebut dan jelaskan!
- Asumsi dalam 1 tahun kemudian sudah mulai menerapkan IT seperti jawaban (1) di atas, maka sebut dan jelaskan kemungkinan/rencana integrasi di level database, aplikasi, dan middleware spt apa saja yang akan dilakukan/perlu dilakukan?
ANALISIS STUDI KASUS
Sebelum menganalisis migrasi sistem yang terjadi pada studi kasus di atas, diperlukannya pengertian dari migrasi itu sendiri terlebih dahulu. William Petersen mengatakan bahwa migrasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dengan maksud untuk tinggal sementara atau untuk selamanya. Nah tadi merupakan pengertian migrasi penduduk, Lalu apa itu migrasi sistem? Konsep migrasi sistem dan migrasi penduduk hampir sama, kata kunci dari keduanya adalah "perpindahan", jika migrasi penduduk merupakan perpindahan penduduk, maka migrasi sistem merupakan perpindahan sistem yang mengakibatkan terjadinya perubahan proses bisnis yang dialami oleh pengguna sistem tersebut.
Sebelum memcahkan studi kasus ini mari kita analisis studi kasus tersebut terlebih dahulu, dan memaparkan beberapa kondisi yang terjadi di Desa X. Di Desa tersebut baru saja mendapatkan akses internet dan kegiatan bisnis yang di lakukan pada Desa X sebelumnya berbasis konvensional. Desa X memiliki potensi di bidang pertanian dan juga kerajinan tangan, dan pemerintah mengingkan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Desa X agar bisa "Go International" serta memberikan manfaat bagi banyak orang.
ANALISIS MIGRASI
Dalam analisis dari perspektif migrasi sistem yang berarti terjadinya perpindahan dari sistem yang lama menuju sebuah sistem yang baru. Level dari migrasi inipun terdapat tiga jenis, yaitu di level database, application, dan middleware. Berikut ini merupakan analisis migrasi yang terjadi pada levelnya.
Analisis Migrasi di Level Database
Dalam level migrasi database, migrasi yang terjadi adalah adanya perpindahan penyimpaan data (storage migration). Desa X ini baru saja mengenal adanya internet dan komputer sehingga sebelumnya data-data di simpan secara konvensional baik melalui buku catatan ataupun rekapitulasi berbasis tulis lainnya, opini ini didasarkan atas penegasan bahwa Desa X baru mengenal internet dan komputer, yang dimana data-data sebelumnya tidak direkap melalui komputer melainkan melalui manual (basis tulis). Level migrasi database yang dapat dilakukan adalah dengan perpindahan penyimpanan data-data pada Desa X ke dalam basis cloud, hal ini mengingat Desa X sudah memiliki akses internet serta komputer. Sebelum ke tahapan migrasi database cloud tentunya Desa X akan mengalami migrasi penyimpanan data ke dalam bentuk digital terlebih dahulu seperti hard disk contohnya, setelah mengalami beberapa tahapan maka Desa X basis data storagenya pun kini berbasis cloud. Data-data pertanian baik itu data sayuran, data padi, data kopi, data kerajinan tangan dibuatkan databasenya tersendiri, yang dimana dengan analogi di setiap database untuk database pertanian (sayuran, padi, kopi) dan data kerajinan tangan terdapat data-data yang disimpan guna mendukung proses bisnis dari Desa X tersebut, baik itu dari data jenis sayuran, stok, dll
Analisis Migrasi di Level Aplikasi
Migrasi di level aplikasi yang dialami oleh Desa X berhubungan dengan migrasi database berbasis cloud tadi. Dengan melakukan migrasi database berbasis cloud (internet) hal ini juga tentunya dibarengi dengan adanya migrasi di level aplikasi yaitu adanya website. Untuk dapat melakukan migrasi berbasis cloud (internet) maka Desa X juga tentunya akan menggunakan aplikasi berbasis internet dan itu dapat berupa sebuah website. Kenapa disebutkan migrasi di level aplikasi? Baik sebelumnya dijelaskan bahwa untuk mencapai proses migrasis cloud Desa X harus melalui tahapan migrasi dari basis konvensional (tulis) berbasis komputer. Migrasi berbasis komputer ini dengan anggapan bahwa Desa X menggunakan beberapa aplikasi desktop misalkan seperti Microsoft Excel dll, sehingga untuk menuju basis cloud akan terjadi perpindahan penggunaan aplikasi tersebut yang tentunya akan mengubah proses bisnis yang terjadi pada Desa X
Analisis Migrasi di Level Middleware
Dalam opini saya, Studi kasus Desa X ini belum terdapat migrasi di level middlware, karena mengingat lagi pengertian dari migrasi sistem adalah perpindahan dari sistem sebelumnya (existing sistem) ke suatu sistem yang baru. Desa X ini belum menggunakan middlware sebelumnya jadi tidak dapat dikatakan bahwa Desa X mengalami migrasi di level middlware, tetapi Desa X memungkinkan untuk terjadinya integrasi di level middleware
ANALISIS INTEGRASI
Analisis studi kasus berikutnya adalah analisis dari perspektif integrasi. Mengingat kembali bahwa integerasi adalah pembaruan atau penggabungan dari dua buah objek atau lebih. Dalam integrasi sistem merupakan penggabungan dua buah sistem atau lebih sehingga menciptakan suatu bentuk keuntungan ataupun kebermanfaatan yang tentunya tidak dapat dicapai tanpa adanya integrasi tersebut sebelumnya. Intergasi sistem juga dibedakan menjadi tiga level, yaitu di level database, aplikasi dan juga middlware. Berikut ini merupakan analisis integrasi yang terjadi pada studi kasus di atas
Analisis Integrasi di Level Database
Dalam hal integrasi di level database yang dapat terjadi adalah adanya sebuah gudang data (data warehouse) yang merupakan penggabungan dari beberapa database tadi baik itu database pertanian (sayuran, padi, dan kopi) serta database kerajinan tangan sehingga dengan penggabungan seluruh database ini proses pengambilan keputusan serta kontrol dapat mudah dilakukan melalui satu sistem database yang terintegrasi ini, Dikaranakan juga dari studi kasus dikatakan bahwa pemerintah menginginkan agar Desa X dapat "Go International" tentunya untuk dapat meraih hal tersebut menggunakan database yang tidak terintegrasi tidak akan dapat mendukung proses bisnis, melihat bahwa Go International berarti dapat melibatkan lebih dari satu buah negara dan yang pastinya data pun akan menjadi lebih beragam dan tentunya kuantitasnya akan meningkat. Oleh karena itu integrasi di level database dengan membuat suatu gudang data yang terintegrasi (data warehouse) sangat diperlukan.
Analisi Integrasi di Level Aplikasi
Menganalisis kebutuhan pada studi kasus ini kembali lagi menytakan bahwa pemerintah ingin agar dapat "Go Internatioal" dari potensi desa yang dimiliki. Hal ini dapat dicapai melalui intergasi di level aplikasi adapun integrasinya dapat berupa mengintegrasikan cloud computing dengan proses bisnisnya (penjualan) yang dapat membentuk sebuah service E-commerce. Dengan membuat sebuah aplikasi e-commerce yang bertujuan untuk menjual potensi Desa X dibidang pertanian maupun kerajinan tangan. Dalam kasus ini hal yang paling mungkin dapat Go International dan mengenalkan identitas Desa X ke khalayak International adalah dari kerajinan tangan yang dihasilkan oleh Desa X. Kerajinan tangan tersebut dapat diperjual belikan melalui aplikasi e-commerce tersebut, dan tentunya untuk dapat membuat aplikasi e-commerce ini dapat beroperasi dengan baik, proses bisnis yang lainnya harus perlu diperhitungkan juga. Dengan ide ini dapat memungkinkan terjadinya integrasi di level aplikasi yaitu intergasi dari e-commerce Desa dengan aplikasi jasa antar misalnya
Analisis Integrasi di Level Middleware
Integrasi middleware yang terjadi pada Desa X ini berhubungan dengan integrasi yang terjadi sebelum-sebelumnya. Bentuk migrasinya adalah dapat berupa web server. Untuk dapat membuat aplikasi e-commerce tadi tentunya perlu adanya intgerasi middleware yang menghubungkan database dengan aplikasi tersebut. Middleware disini berfungsi untuk sebagai jembatan penghubung antara database Desa X dan juga aplikasi e-commerce dapat saling terhubung sehingga dapat terjadinya pertukaran data.
REFERENSI
Edy Nasri, 2020, Level-level dalam Integrasi dan Migrasi, dilihat 31 Maret 2023, https://bo-fsakti.blogspot.com/2019/03/level-level-dalam-sistem-integrasi-dan.html
Anonim, 2015, Integrasi Database, Integrasi software, dan Integrasi Middleware, dilihat 1 April 2023, http://adi13janar.blogspot.com/2015/03/integrasi-database-integrasi-software.html
Margaret Rouse, 2012, Integration Middleware, dilihat 1 April 2023, https://www.techopedia.com/definition/28054/integration-middleware
Anonim, Why Red Hat Middleware?, dilihat 1 April 2023, https://developers.redhat.com/middleware